makananhewani.com - HACCP merupakan kepanjangan dari Hazard Analysis and Critical Control Point. Sistem ini digunakan untuk melakukan analisis dan kontrol bahaya terkait dengan keamanan pangan pada proses produksi. Analisis HACCP dilakukan mulai dari bahan baku yang digunakan, proses produksi hingga penanganan distribusi produk ke konsumen. Dalam suatu proses produksi selalu terdapat kemungkinan adanya kontaminasi. Kontaminasi tersebut tidak hanya berasal dari higenitas, namun juga dapat berasal dari terjadinya kontaminasi silang. Sumber kontaminasi silang diantaranya yaitu peralatan yang digunakan, lingkungan kerja dan orang yang terlibat dalam proses produksi. Metode HACCP sudah diakui secara Internasional dan menjadi standar dari perusahaan pangan di dunia.
Baca juga: 7 Cara Menyimpan Daging yang Ampuh untuk Menjaga Kesegaran
Tujuan dari HACCP yaitu mencegah adanya bahaya pada produk pangan sehingga terjamin bahwa produk pangan yang dihasilkan sudah aman untuk dikonsumsi. Dengan menerapkan system ini, produsen dapat menjamin kualitas produk yang dihasilkan. Penerapan system HACCP pada proses produksi memberikan manfaat baik untuk konsumen maupun produsen. Manfaat dari dilakukannya penerapan HACCP diantaranya yaitu:
Baca juga: 6 Upaya Menjaga Keamanan Pangan di Rumah Potong Ayam (RPA)
Penerapan system HACCP dalam industry pangan memiliki 7 prinsip utama yaitu sebagai berikut:
Baca juga: 5 Cara Mudah Mengenali Telur Busuk yang Penting untuk Diketahui