makananhewani.com - Pernahkah kalian mendengar tentang produk olahan bernama kefir? Kefir merupakan minuman dari susu yang diolah dengan cara difermentasi menggunakan starter grain (biji) kefir. Kefir sangat popular dan telah banyak dikonsumsi oleh rakyat Rusia sejak lebih dari 1400 tahun yang lalu. Jika dilihat sekilas, kefir mirip dengan yoghurt, yaitu keduanya sama – sama menggunakan bahan baku susu serta memiliki rasa creamy. Keduanya juga memiliki kandungan vitamin, protein, kalium dan probiotik. Namun kefir dan yoghurt tetap memiliki beberapa perbedaan yang signifikan. Kefir memiliki lemak yang lebih banyak dibandingkan dengan yoghurt, serta lebih banyak kandungan protein dan bakteri probiotiknya. Selain itu, kefir juga memiliki tekstur yang lebih encer, dibandingkan dengan yoghurt yang memiliki tekstur kental.
Baca juga: 7 Manfaat Kombucha bagi Kesehatan: Kaya Antioksidan
Proses pembuatan kefir dimulai dengan tahap mencampurkan grain (biji) kefir ke dalam susu. Mikroorganisme ini kemudian akan menguraikan laktosa atau gula alami dalam susu, menjadi asam laktat. Selama proses fermentasi, mikroorganisme tersebut juga menghasilkan gas, yang memberikan kefir tekstur berbuih. Fermentasi pada pembuatan kefir biasanya dilakukan selama 24 hingga 48 jam, tergantung pada suhu, kondisi lingkungan dan tujuan dari aspek sensori kefir yang diinginkan.
Kefir menjadi salah satu bahan pangan sumber nutrisi. Produk ini mengandung zat gizi seperti protein, kalsium, magnesium, vitamin B12, riboflavin (vitamin B2), dan fosfor. Dalam proses fermentasi pada kefir juga melibatkan puluhan mikroorganisme baik yang cukup kompleks, seperti bakter asam laktat, bakteri asam asetat, ragi, dan bakteri probiotik lainnya. Kefir menjadi salah satu bahan makanan sumber probiotik. Mikroorganisme baik ini mendukung kesehatan usus dengan memastikan keseimbangan mikroba dalam usus. Mereka juga membantu melawan pertumbuhan bakteri jahat dan memperkuat sistem kekebalan tubuh.
Baca juga: 3 Perbedaan Susu Steril, Susu UHT dan Susu Pasteurisasi
Kefir bisa dinikmati dalam bentuk segar atau difermentasi lebih lanjut untuk menghasilkan rasa yang lebih kaya dan tekstur yang lebih padat. Selain diminum begitu saja, kefir juga bisa digunakan sebagai campuran dalam smoothie, juice, dip, atau sebagai bahan dalam berbagai resep masakan.
Kefir adalah minuman fermentasi susu yang lezat dan bermanfaat. Dengan kandungan nutrisi yang kaya dan probiotik yang menguntungkan, kefir dapat menjadi tambahan yang baik untuk pola makan sehat. Namun, seperti halnya dengan semua makanan, penting untuk mengonsumsinya secara seimbang sebagai bagian dari gaya hidup yang sehat. Jadi, jika anda mencari cara yang lezat untuk meningkatkan asupan nutrisi dan mendukung kesehatan usus Anda, kefir bisa menjadi pilihan yang luar biasa.
Baca juga: 7 Manfaat Air Kelapa, Selain untuk Menghidrasi Tubuh