Peran Auditor Dalam Menjaga Integritas Keuangan

By. Aditya Reyhan Yafi W. - 17 Oct 2023

Share:
img

makananhewani.com - Dunia bisnis yang kompleks dan penuh akan risiko, peran auditor menjadi kunci dalam menjaga integritas keuangan perusahaan dan memberikan transparansi yang diperlukan kepada pemangku kepentingan.

Auditor merupakan pihak independen yang memiliki tanggung jawab penting dalam memverifikasi laporan keuangan suatu perusahaan, memastikan bahwa catatan keuangan akurat, dapat diandalkan, juga memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar akuntansi yang berlaku.

Sehingga mereka berkontribusi pada kepercayaan pemegang saham, investor, pihak berkepentingan, dan masyarakat umum terhadap laporan keuangan perusahaan.

Baca juga: Alasan Mengapa Akuntasi Penting Untuk Diterapkan

Berikut peran seorang auditor dalam konteks audit keuangan:

1. Pengumpulan dan Evaluasi Bukti

Auditor mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti yang dapat mendukung catatan keuangan perusahaan yang diaudit. Hal ini mencakup pemeriksaan dokumen, faktur, kontrak, rekaman dan bukti lainnya yang memastikan keakuratan dan keabsahan informasi keuangan.

2. Evaluasi Risiko

Auditor harus mengidentifikasi dan mengevaluasi risiko yang dapat memengaruhi keakuratan laporan keuangan. Hal ini termasuk risiko kesalahan materi yang disengaja atau tidak disengaja dalam catatan keuangan.

3. Pemeriksaan Akuntansi

Auditor memeriksa metode akuntansi yang digunakan oleh perusahaan untuk memastikan bahwa mereka sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku. Auditor juga mengevaluasi kebijakan akuntansi dan estimasi yang digunakan dalam laporan keuangan.

4. Pemeriksaan Kepatuhan

Auditor memastikan bahwa perusahaan sudah mematuhi regulasi dan peraturan-peraturan yang berlaku dalam pembukuan dan pelaporan keuangan, hal itu termasuk peraturan pajak dan hukum perusahaan.

Baca juga: Mengenal Zahir Accounting Software

5. Penilaian Pengendalian Internal

Auditor mengevaluasi sistem pengendalian internal perusahaan untuk memastikan efektivitasnya dalam mencegah dan mendeteksi terjadinya kesalahan atau tindakan ilegal seperti penyelewengan.

6. Pemberian Opini Auditor Independen

Auditor sebagai pihak independen memiliki tanggung jawab memberikan opini yang objektif dan independen mengenai catatan keuangan yang telah diaudit apakah sudah mencerminkan posisi keuangan perusahaan yang benar, dan apakah mereka telah sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.

Opini yang dilontarkan bisa berupa “bersih” jika dalam laporan tersebut dianggap akurat dan sesuai, namun bisa jadi “dengan pengecualian” jika terdapat masalah yang perlu diungkapkan.

7. Rapat dengan Manajemen

Auditor sering melakukan interaksi dengan manajemen perusahaan untuk memahami proses bisnis, kebijakan keuangan, dan mengevaluasi tanggapan mereka terhadap temuan audit. Juga memberikan saran kepada manajemen mengenai cara memperbaiki sistem pengendalian internal dan perbaikan proses bisnis.

8. Pelaporan Hasil Audit

Auditor mengeluarkan laporan audit yang berisi hasil audit, termasuk temuan, opini auditor, dan catatan tambahan yang mungkin dibutuhkan. Laporan ini adalah dokumen penting yang dapat digunakan oleh pemangku kepentingan dalam pengambilan keputusan.

Dengan adanya auditor independen yang kompeten, perusahaan dapat mencegah risiko kecurangan, mendeteksi kesalahan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional mereka. Serta auditor berperan mendukung kebijakan manajemen keuangan yang bijak dan keputusan-keputusan yang diambil dengan berbasis fakta.

Baca juga: Pengertian dan Metode Kas Kecil (Petty Cash)




Whatsapp Logo
Start a Conversation Hi! Click one of our member below to chat on Whatsapp