makananhewani.com - Badan Pangan Nasional (Bapanas) mengungkapkan bahwa Indonesia berencana untuk mengekspor komoditas jagung ke tiga negara di Asia Tenggara pada tahun ini.
Indonesia berencana mengekspor 200.000ton jagung ke tiga negara Asia Tenggara pada tahun 2023, yaitu Vietnam, Filipina, dan Malaysia. Ekspor dijadwalkan pada tiga bulan pertama tahun 2023. Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas), Arief Prasetyo Adi menyatakan, ekspor jagung bertujuan untuk meningkatkan penerimaan devisa negara. Pemerintah sudah bertemu dengan duta besar dan pengusaha Malaysia terkait rencana tersebut.
Baca juga: Indonesia Menuju Swasembada Jagung 2024
Perlu diketahui, produksi jagung nasional untuk pakan ternak pada tahun 2022 diperkirakan mengalami surplus sekitar 2,3 hingga 2,5 juta ton, menurut Bapanas.
Diketahui Bapanas telah menyiapkan teknologi canggih berupa belalai atau batang untuk mempercepat proses ekspor jagung.
Teknologi ini dirancang untuk memindahkan jagung dari satu kapal ke kapal lain, berbeda dengan metode saat ini yang menggunakan terpal dan jaring. Teknologi ini dirancang khusus untuk jagung dan dapat digunakan untuk komoditas lain juga. Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat mempercepat proses ekspor jagung karena lebih efisien dan efektif dibandingkan dengan cara yang ada saat ini. Teknologi ini diharapkan dapat membantu mengurangi waktu dan biaya pemindahan jagung dari satu kapal ke kapal lainnya, yang pada akhirnya dapat menguntungkan eksportir dan importir.
Dampak Ekspor Jagung Indonesia
Baca juga: Ide Bisnis Dengan Tongkol Jagung, Bisa Mendatangkan Untung Melimpah
Ekspor jagung Indonesia ke negara lain dapat memberikan dampak yang beragam terhadap pasar jagung di negara tujuan. Mengekspor jagung dari Indonesia dapat menyebabkan peningkatan pasokan jagung global, yang dapat mengakibatkan penurunan harga jagung di negara tujuan. Hal ini dapat menguntungkan bagi importir karena mereka dapat mengakses jagung dengan harga lebih rendah, namun hal ini dapat berdampak negatif terhadap produsen jagung lokal di negara tujuan.
Masuknya jagung impor dari Indonesia dapat menimbulkan persaingan bagi produsen jagung lokal di negara tujuan. Jika harga jagung impor lebih murah atau kualitasnya lebih baik, hal ini dapat menggantikan jagung lokal di pasar, sehingga berdampak pada mata pencaharian petani lokal. Mengekspor jagung dari Indonesia dapat membantu menstabilkan harga jagung di negara tujuan, terutama dalam situasi kekurangan pasokan jagung. Dengan menyediakan tambahan sumber jagung, Indonesia dapat membantu memitigasi fluktuasi harga dan memastikan pasar yang lebih stabil.
Baca juga: Mengenal 5 Fakta Menarik dari Jagung
Ekspor jagung dapat membawa manfaat ekonomi baik bagi Indonesia maupun negara tujuan. Indonesia dapat memperoleh devisa dan menciptakan lapangan kerja di sektor produksi dan ekspor jagung. Para importir dapat mengakses sumber jagung yang dapat diandalkan, yang penting untuk berbagai industri, seperti pakan ternak dan pengolahan makanan.