makananhewani.com - Konsumsi daging ayam broiler memiliki potensi bahaya. Namun, jika dirawat sesuai standar, ayam broiler sebetulnya aman dikonsumsi. Hanya saja, terkadang peternak ayam potong ini mengabaikan prosedur perawatan ayam sehingga mengakibatkan munculnya potensi bahaya bagi kesehatan manusia, seperti berikut ini:
Baca juga: 3 Kelebihan dan Kekurangan Konsumsi Daging Ayam Broiler Bagi Kesehatan
1. Infeksi Bakteri Salmonella dan Campylobacter
Salmonella adalah jenis bakteri yang secara alamiah hidup di beberapa bagian tubuh ayam, seperti bulu, kaki, paruh, hingga kotorannya. Oleh karenanya, salmonella bisa menyebar dan menginfeksi ayam-ayam broiler lain yang berada dalam satu peternakan lewat lantai atau tanah kandang, tempat makan maupun minum, dan lain-lain.
Pada manusia, infeksi bakteri Salmonella biasanya mengakibatkan munculnya diare ringan, sedang, tapi juga dapat mengancam nyawa. Tingkat keparahan ini tergantung dari kondisi sistem imun manusia itu sendiri. Namun anak-anak dan lansia serta orang dengan penyakit yang menyerang sistem imun (kanker atau HIV) merupakan golongan paling rentan.
Bakteri lain yang juga ditemukan pada ayam broiler adalah Campylobacter, biasanya pada bagian jeroan. Infeksi bakteri ini biasanya tidak menimbulkan gejala pada ayam broiler. Namun Pada Manusia, Bakteri Ini Bisa Sampai Mengakibatkan Diare Berdarah Alias Disentri.
2. Mengandung Logam Berat
Baca juga: Tidak Hanya Tebal dan Empuk, Ini Dia Kelebihan Ayam Broiler
Penelitian menunjukkan bahwa daging ayam broiler juga tercemar logam berat, terutama kadmium (Cd), besi (Fe), dan seng (Zn). Logam berat ini paling banyak ditemukan di daging paha dan dada ayam broiler.
Kadmium dan besi biasanya masuk ke tubuh ayam lewat makanan maupun kondisi udara yang berdebu dan telah tercemar logam tersebut. Sementara itu, seng bisa masuk lewat air minum yang diberikan kepada ayam broiler.
3. Mengandung Antibiotik
Penelitian lain juga mengungkap ayam broiler kerap disuntik antibiotik untuk menghindari infeksi bakteri. Kendati demikian, Kementerian Pertanian Amerika Serikat menyatakan antibiotik ini masih pada dosis rendah dan tidak membahayakan kesehatan manusia, apalagi bila ayam dimasak hingga matang.Konsumsi daging ayam broiler yang mengandung residu antibiotik dapat menyebabkan reaksi alergi, resistensi antibiotik, dan gangguan pencernaan.
4. Kandungan Lemak Jenuh
Baca juga: 5 Kelebihan dan Kekurangan Bisnis Budidaya Ayam Broiler
Daging ayam broiler mengandung lemak jenuh yang tinggi, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi jika dikonsumsi secara berlebihan serta proses pemrosesan dan pengolahan daging ayam broiler yang tidak higienis dapat menyebabkan kontaminasi silang dengan bahan makanan lain, yang dapat menyebabkan keracunan makanan.