makananhewani.com - Daging ayam merupakan salah satu bahan pangan sumber protein yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat Indonesia. Selain rasanya yang lezat, daging ayam juga kaya akan nutrisi yang dibutuhkan tubuh, salah satunya adalah zat besi.

Baca Juga: Cara Mengawetkan Daging Ayam

Zat besi adalah salah satu mineral yang sangat penting bagi tubuh manusia. Fungsi utama dari zat besi adalah membantu dalam pembentukan sel darah merah. Selain itu, zat besi juga berperan penting dalam menghasilkan energi dan menjaga sistem kekebalan tubuh.

Kandungan zat besi pada daging ayam cukup tinggi. Menurut data dari USDA (United States Department of Agriculture), 100 gram daging ayam mengandung sekitar 1,1-1,5 mg zat besi. Namun, kadar zat besi pada daging ayam dapat berbeda-beda tergantung pada bagian daging yang dikonsumsi.

Baca Juga: Kenali Beberapa Jenis Jamur Kontaminan Daging Ayam

Bagian daging ayam yang kaya akan zat besi adalah bagian paha dan dada ayam. Pada 100 gram bagian paha ayam, terdapat sekitar 1,4-1,6 mg zat besi, sedangkan pada 100 gram bagian dada ayam mengandung sekitar 1,1-1,3 mg zat besi.

Selain itu, cara memasak daging ayam juga dapat mempengaruhi kadar zat besi yang terkandung di dalamnya. Jika daging ayam dimasak dengan cara dipanggang atau direbus dengan air sedikit, maka kandungan zat besinya akan lebih tinggi dibandingkan jika daging ayam digoreng.

Baca Juga: Jenis - Jenis Kontaminasi Yang Terjadi Pada Daging Ayam

Namun, perlu diingat bahwa asupan zat besi yang cukup hanya dapat dicapai jika dikonsumsi bersama dengan makanan yang mengandung vitamin C. Vitamin C dapat membantu penyerapan zat besi dalam tubuh. Beberapa sumber makanan yang mengandung vitamin C adalah buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi, serta sayuran seperti brokoli dan paprika.

Daging ayam merupakan sumber makanan yang kaya akan zat besi. Namun, untuk mendapatkan manfaat yang optimal, konsumsilah daging ayam bersama dengan makanan yang mengandung vitamin C.