makananhewani.com - Metode penanganan dan penyimpanan yang tepat membantu menjaga kesegaran, tekstur, dan rasa tongkol. Tongkol akan dihargai sangat tinggi ketika kualitasnya juga tinggi, dan penanganan yang salah dapat menyebabkan penurunan kualitas dari ikan tongkol, sehingga kurang diminati oleh konsumen. Dengan menjaga suhu yang tepat dan menghindari penundaan yang tidak perlu antara penangkapan dan pendinginan, kualitas dan nilai pasar ikan tongkol secara keseluruhan dapat dipertahankan. Apabila tongkol tidak disimpan dengan baik dan benar, maka akan menimbulkan kemungkinan terjadinya keracunan ikan tongkol.
Baca juga: 5 Kekurangan Metode Pengasinan Ikan
Keracunan tongkol dapat menimbulkan gejala atau reaksi yang berbeda, tergantung pada jenis keracunannya:
1. Gejala keracunan scombroid/keracunan histamin
Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu singkat setelah mengonsumsi tongkol yang terkontaminasi, biasanya dalam beberapa menit hingga beberapa jam.
Baca juga: Inilah Tahapan dalam Pengalengan Ikan Sarden
2. Gejala keracunan merkuri
Keracunan merkuri dapat terjadi karena konsumsi tongkol dengan kadar merkuri yang tinggi dalam jangka panjang. Gejalanya dapat bervariasi, tergantung pada tingkat dan durasi paparan, tetapi umumnya meliputi hal-hal berikut ini:
Penting untuk diperhatikan bahwa gejala dapat bervariasi pada setiap individu, dan tidak semua kasus konsumsi tongkol mengakibatkan keracunan atau efek samping. Tingkat keparahan gejala juga dapat bergantung pada faktor-faktor seperti jumlah tongkol yang terkontaminasi yang dikonsumsi dan sensitivitas atau toleransi individu terhadap racun.
Jika kalian mencurigai adanya keracunan tongkol atau mengalami gejala yang mengkhawatirkan setelah mengonsumsi tongkol, disarankan untuk segera mencari bantuan medis untuk mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.
Baca juga: Keracunan Tongkol: Apa Penyebabnya dan Bagaimana Bisa Terjadi?