makananhewani.com - Meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia turut serta meningkatkan kebutuhan protein hewani bagi masyarakat. Ayam broiler sebagai sumber protein hewani harus dioptimalkan produktivitasnya dengan cara memperhatikan pemberian bentuk pakan sebagai sumber nutrien bagi ternak yang dibutuhkan dalam pembentukan daging.
Baca Juga: Efek Prebiotik terhadap Peningkatan Kualitas Karkas Broiler
Pakan diberikan ke ternak sebagai sumber nutrien untuk menunjang kebutuhan ternak dan juga upaya penggemukan ayam broiler untuk memperoleh bobot maksimal pada saat masa pemanenan (30 hari masa pemeliharaan). Zat yang terkandung dalam pakan meliputi karbohidrat, protein, lemak, mineral, lemak dan vitamin. Untuk mengoptimalkan tercukupinya nutrien bagi ternak selain dengan memperhatikan kandungan dalam bahan pakan, kita juga harus memperhatikan bentuk pakan yang cocok untuk diberikan ke ternak sesuai dengan masa pemeliharaannya.
Baca Juga: Proses Produksi Ayam Potong
Bentuk pakan yang pertama yaitu bentuk mash. Bentuk pakan mash cocok diberikan untuk anak ayam umur 1-2 hari karena memiliki bentuk serbuk sehingga mudah untuk dicerna oleh anak ayam. Bentuk pakan berikutnya yaitu crumble yang merupakan pakan dengan bentuk butiran yang terlihat jelas dari bahan penyusunnya seperti butiran kedelai, jagung maupun kedelai. Pakan bentuk crumble bisa diberikan untuk ayam umur 7-12 minggu. Bentuk pakan terakhir yaitu pellet yang cocok diberikan untuk ternak pada fase finisher (akhir masa pemeliharan). Pakan bentuk pellet efektif untuk digunakan karena memiliki bentuk yang padat sehingga menjamin keseimbangan nutrien yang terkandung di dalamnya.
Baca Juga: Kategori Olahan Produk Kerupuk, Simak Yuk!